JAMBI - Jambi merupakan tempat bersejarah bagi umat Budha. Demikian Gubernur Jambi H Al Haris mengatakan acara Waisak Bersama Umat Budha Jambi 2567 BE/2023 M di Kompleks Candi Muara Jambi (Arena Candi Kedaton), Minggu (11/6).
"Di candi ini ada Jam Matahari, sejak abad ke-7 sudah ada. Ini sejarah bagi kita bahwa bagaimana umat Buddha memulai suatu keyakinan dari waktu yang sudah ada ini.
Dan hari ini kita buktikan bahwa Jam Matahari tidak ada di dunia dan hanya ada di Provinsi Jambi ini. Walaupun Umat Buddha hanya sedikit jumlahnya tetapi kita punya sejarah yang tidak ada di mana pun kecuali di Provinsi Jambi ini. Jadi kita mesti berbangga jadi umat Buddha yang tinggal dan besar di Provinsi Jambi tercinta ini, " ujar Al Haris.
Al Haris mengatakan bahwa Sidharta Budha Gautama telah mengajarkan dharma yang berisi nilai-nilai universal, falsafah kehidupan yang mendalam, serta pencerahan tentang hakikat dan makna kehidupan umat Budha yang sejati.
Budha Gautama juga telah menunjukkan keteladanan kepada umat manusia dalam menyempurnakan kebajikan. Diawali dengan sikap dan tekad kuat Pangeran Sidharta, dengan meninggalkan kepentingan pribadi untuk mencari jalan kebebasan dari penderitaan sehingga tercapai kebudhaan. Dengan memegang teguh dharma itu, umat Budha akan dapat memahami makna hidup yang sesungguhnya.
"Terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada umat Budha Provinsi Jambi, yang telah turut serta mengawal moderasi keberagaman di Provinsi Jambi, sehingga negeri Jambi yang damai, aman, dan nyaman sebagai fondasi penting kesuksesan pelaksanaan program pembangunan dapat kita wujudkan bersama, " tuturnya.
Lebih lanjut Al Haris menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah membantu proses pembebasan lahan dan pemugaran Komplek Candi Muaro Jambi
"Kami sampaikan kepada bapak Presiden Joko Widodo kemarin telah dibayarkan uang ganti rugi lahan candi pada tahun ini berkisar 800 Milyar Rupiah. Terimakasih bapak Presiden yang telah memperhatikan Candi Muaro Jambi, mudah-mudahan Candi Muaro Jambi ini akan hidup lagi Perguruan tinggi nya seperti apa yang di Inginkan Presiden Joko Widodo, " harapnya.
Baca juga:
Balipedia.org: All About Bali
|
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Juliyanti melaporkan bahwa pelaksanaan Hari Raya Waisak di Komplek Candi Kedaton di hadiri seluruh umat Buddha lebih kurang 2.500 undangan yang terdiri dari beberapa Vihara di Kota Jambi, Bungo Dan Kuala Tungkal.(IS/kom)